Adalah Philip Kotler yang pertama kali memunculkan konsep Mega Marketing yang merupakan perpaduan antara kekuatan PR dan Marketing Mix. Kemudian muncul lagi istilah Marketing Public Relations (MPR), sebagai pengembangan tahap berikutnya dari konsep sebelumnya (Mega marketing) yang dipopulerkan oleh Thomas L. Harris (1991), melalui bukunya berjudul The Marketer's Guide to Public Relations. Konsepnya sebagai berikut:
"Marketing Public Relations is the process of planning and evaluating programs, that encourage purchase and customer through credible communication of information and impression that identify companies and their products with the needs, concerns of customer."
(Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan, Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan - kesan yan, dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan).
Secara umum pengertian Marketing Public Relations merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaa dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kepentingan bagi para konsumennya.
|
Konsep MPR (marketing PR) dari Thomas L. Harris (1991) tersebut di atas tidak jauh beda dari pengertian yang didefinisikan oleh Philip Kotler, yaitu:
"Marketing Public Relations works because it adds value to product through its unique ability to lend credibility to product message."
Pengertian konsep MPR tersebut secara garis besarnya terdapat tiga taktik (Three Ways Strategy) untuk melaksanakan program dalam mencapai tujuan (goals), yaitu: pertama bahwa Public Relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull strategy (menarik), sedangkan kedua adalah power (kekuatan) sebagai penyandang, push strategy (untuk mendorong) dalam hal pemasaran. Dan taktik ketiga, pass strategy sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan.
Pengertian pemasaran (marketing) yang ada di sini tidak lagi dalam pengertian sempit, tetapi berkaitan dengan aspek-aspek perluasan pengaruh, informatif, persuasif dan edukatif, baik segi perluasan pemasaran (makes a marketing) atas suatu produk barang atau jasa yang diluncurkan, maupun yang berkaitan dengan "perluasan" suatu pengaruh tertentu (makes an influence) dari suatu kekuatan (power) lembaga atau terkait dengan citra dan identitas suatu perusahaan (Corporate image and identity). Termasuk aspek lainya, yaitu pass strategy sebagai upaya untuk menciptakan citra publik yang ditimbulkan dari berbagai kegiatan (breakthrough the gate-keepers), dan partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan (community relations) atau tanggung jawab sosial (social responsibility), serta kepedulian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi sosial dan lingkungan hidup.
Program Marketing Public Relations tersebut di satu sisi, merupakan upaya untuk merangsang (push) pembelian dan sekaligus dapat memberikan nilai-nilai (added value) atau kepuasan bagi pelanggan (satisfied customer) yang telah menggunakan produknya. Di sisi lain melalui kiat PR dalam menyelenggarakan komunikasi timbal balik dua arah yang disadari oleh informasi dan pesan-pesan yang dapat dipercaya, diharapkan dapat menciptakan kesan-kesan positif terhadap lembaga yang diwakilinya. Hal ini merupakan "sinergi" peranan Corporate Public Relations (CPR) dari taktik pull strategy (strategi untuk menarik), yang kemudian diikuti dengan taktik selanjutnya, pass strategy (strategi untuk membujuk) untuk mendukung (back up) demi mencapai tujuan dari Marketing Public Relations (MPR). Semua itu dilengkapi dengan upaya mendorong (push strategy) baik segi perluasan pengaruh (improvement) maupun bidang pemasarannya (product marketing oriented).
Referensi :
Ruslan, Rosady. 2006. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
No comments:
Post a Comment