1. Jelaskan hal hal apa
yang membuat anda menjadi loyal terhadap salah satu produk atau merek ?
Jawaban : Yang membuat saya menjadi loyal terhadap salah satu
produk adalah kualitas produk yang baik sesuai dengan apa yang dibutuhkan
konsumen, produknya mudah didapatkan karena dijual dibanyak toko, harga produk
terjangkau, pelayanan yang baik jika suatu saat terjadi masalah terhadap
produk. Contohnya motor Honda beat yang
saya beli 5 tahun yang lalu, sampai saat ini motor tersebut masih berfungsi
dengan baik. Saya merasa puas dengan produk Honda tersebut karena kualitas dan
pelayanannya yang profesional serta tempat servicenya ada dimana-mana mudah
ditemukan. Jika suatu saat saya ingin membeli sebuah motor lagi maka saya akan
membeli merek Honda karena saya sudah merasa nyaman dengan produk Honda.
2. Buatlah sebuah analisa tentang Portofolio Pelanggan,
Berikan Contoh kasus ya..max 2 halaman.
Jawaban : Terdapat dua metode analisis dalam analisis
portofolio pelanggan yaitu analisis SWOT dan PEST. SWOT adalah singkatan dari
kekuatan (Strength), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan
ancaman (Threat). Analisis SWOT mengeksplorasi lingkungan internal (S dan W)
dan lingkungan luar (O dan T). Audit internal mencari kekuatan dan kelemahan
fungsi-fungsi bisnis penjualan, pemasaran, operasi, keuangan, dan manajemen
orang. Audit eksternal (OT) menganalisis lingkungan makro dan mikro tempat
perusahaan beroperasi. Lingkungan makro mencakup sejumlah kondisi luas yang
mungkin memiliki dampak terhadap perusahaan. Kondisi-kondisi tersebut diidentifikasi
melalui analisis PEST, meliputi kondisi politik (Politics), ekonomi
(Economics), sosial (Social), dan teknologi (Technology). Lingkungan makro dari
audit eksternal (OT) memeriksa hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham
saham eksternal langsungnya, yaitu pelanggan, pemasok, mitra bisnis, dan
penanam modal. Analisis SWOT merupakan salah satu langkah dalam proses
perencanaan strategis bisnis perusahaan.
Contoh kasusnya saya ambil dari analisis SWOT PT.AJE
INDONESIA yang merupakan perusahaan minuman ringan berkarbonasi yaitu BIG COLA
yang merupakan brand dari AJE Group yang paling digemari dan AJE Group adalah pemimpin pasar minuman di
Peru, Amerika Latin. Big Cola hadir di 11 negara Amerika Selatan dan produk
ini merambah pasar Asia melalui
peluncurannya di Thailand tahun 2005. Selanjutnya, produk ini diperkenalkan di Indonesia,
Vietnam dan India pada 2010.
Berikut adalah analisis SWOT PT.AJE INDONESIA :
a.
Kekuatan
(Strength)
1. Harga jual lebih
murah, dan volume lebih banyak dari pesaing yang sudah lebih dulu ada.
2. Jangkauan jaringan
distribusi luas (traditional channel), serta sistem distribusi outsourcing.
3. Proses yang inovatif
untuk optimasi biaya.
4. Mempunyai tenaga
kerja yang professional pada manajemen dan staff eksekutifnya.
5. Produk berkualitas
internasional, menggunakan
bahan – bahan dari Indonesia.
6. Memiliki satu pabrik produksi di Cikarang dengan
kapasitas produksi 36 ribu botol per
jam.
7. Pertumbuhan penjualan tahun 2011 naik hingga
2000 persen, dan
penjualan mencapai 4,5 juta botol.
b.
Kelemahan
(Weakness)
1.
Kurangnya pemahaman akan perilaku konsumen
(misal ketidakpuasan konsumen), karena sistem distribusi outsourcing.
2.
Baru terdapat 1 pabrik di Indonesia.
3.
Agen penjual Big Cola sering kehabisan stok dan
harus menunggu lama.
4.
Brand/image produk “murah” akan sulit untuk
menjangkau konsumen atas.
5.
Sistem distribusi outsourcing dan konsinyiasi
rentan terhadap terjadinya kehilangan barang.
6.
Tidak adanya kontrol terhadap distributor
menyebabkan distributor kurang dapat di andalkan.
7.
Tidak adanya website khusus di Indonesia.
c.
Peluang
(Opportunities)
1.
Masih rendahnya konsumsi minuman karbonasi di
Indonesia yaitu sekitar 4 % (33
L perkapita pertahun ).
2.
Penjualan
minuman berkarbonasi di Indonesia tahun ini diperkirakan tumbuh 15% menjadi
790,4 juta liter.
3.
Banyak konsumen di daerah sub urban/pedesaaan
yang belum di jangkau produsen minuman berkarbonasi lain.
4.
Banyak konsumen beranggapan bahwa minuman
berkarbonasi masih mahal.
5.
Adanya keringanan pajak dan insentif dari
pemerintah untuk investasi asing.
6.
Jumlah konsumen yang cukup besar (sekitar 50 %
dari 240 juta penduduk Indonesia di bawah 29 tahun).
d.
Ancaman
(Threat)
1.
Konsumen semakin sadar akan kesehatan.
2.
Pesaing cukup kuat (yaitu Coca Cola) dan sudah
memimpin pasar minuman ringan dengan pangsa pasar 40 %.
3.
Tahun sebelumnya pertumbuhan penjualan pesaing
yaitu, Coca-Cola sebesar 18%.
4.
Harga BBM yang diperkiraan akan naik dapat
mempengaruhi biaya produksi.
5.
Tenaga kerja Indonesia sering bergejolak,
produktifitas juga terbilang rendah.
6.
Lahan untuk pabrik di Jawa sedikit.
Berikut adalah analisis PEST PT.AJE INDONESIA :
a.
Politik
(Politics)
Di Indonesia peraturan yang ada cukup menarik
bagi investor asing karena adanya keringanan pajak (tax allowance). Namun
demikian ada 2 kebijakan yang memberatkan bagi industri minuman khususnya,
yaitu berlakunya peraturan Menteri Keuangan Nomor 241/2010 tentang Penetapan
Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor,
serta rencana pemberlakuan cukai minuman. Ditambah pula sistem birokrasi di
Indonesia yang berbelit-belit, pungutan liar di sana-sini, infrastruktur fisik
yang belum memadai, kurang efektifnya belanja Negara ke sektor publik, korupsi
yang masih merajalela, menjadi pertimbangan bagi investor asing untuk
menanamkan modal di Indonesia.
b.
Ekonomi
(Economics)
Dilihat dari kekuatan ekonominya, di Indonesia ini relatif
cukup stabil dan tergolong baik. Hal ini ditunjukkan dengan dinaikkannya
peringkat investasi Indonesia oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor,
yang tentunya akan mendorong investasi asing ke Indonesia. Tahun 2011 saja
pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6.5 %. Perekonomian Indonesia juga lebih
banyak tergantung pada konsumsi domestik, keuntungan dari hal ini adalah
apabila terjadi krisis global, dampaknya tidak akan parah. Terbukti tahun 2011 arus modal asing tercatat
sebesar USD 20 milyar, yang mana Indonesia dianggap sebagai investasi yang aman
dari goncangan global. inflasi di tahun 2011 cukup rendah yaitu 3.79 %,
sehingga nilai tukar rupiah relatif stabil.. Pada industri minuman sendiri
diprediksi terjadi peningkatan pertumbuhan penjualan yang didorong konsumsi
domestik yang tinggi.
c.
Sosial (Social)
Penduduk Indonesia yang berkisar 230 juta jiwa,
merupakan jumlah konsumen yang banyak dan menjanjikan bagi suatu bisnis.
Apalagi adanya kecenderungan masyarakatnya yang cukup konsumtif , dan sangat
sensitif terhadap harga. Kemudian pada rentang waktu 2010-2025 demografi
penduduk di Indonesia yang akan didominasi penduduk usia produktif, mampu
menciptakan peluang usaha, terserapnya tenaga kerja formal dan semua hal ini
lah yang mampu mendorong konsumsi domestik di Indonesia. Hal-hal tersebut tentu
akan terwujud tentu dengan didukung pula dengan kualitas sumber daya manusia
yang tinggi. Yang salah satunya dapat dicapai melaui pendidikan. Untuk itu
peningkatan sumber daya menjadi hal penting bagi pembangunan Indonesia.
d.
Teknologi
(Technology)
Proses manufakturnya sudah terotomatisasi dan mampu
meningkatkan prosedur yang memastikan kualitas produk optimal. Perusahaan ini
juga mengaplikasikan sistem kontrol metodik dan statistik, termasuk sistem
kontrol korporat standar dan prosedur yang menjamin keamanan produk. Proses
manufaktur juga sudah mengikuti prosedur bersertifikasi seperti ISO-9001:2008
dan ISO-22000:2005: menggunakan
teknologi mutakhir dan berkualitas dan juga sistem pengendalian kualitas seperti
SMED (single minute exchange die), TPM (total productive maintenance), 5S's,
Value Stream Mapping, debris minimization, Kaizen, dan monitoring yang efektif.
Kapasitas produksi yang ada di pabrik di Indonesia Big Cola di Indonesia
576.000 - 1,72 juta unit per hari. Terdapat plant sendiri untuk membuat botol
PET dan plant khusus untuk mengolah gula (untuk pembuatan sirup). Selain itu
Big Cola sendiri baru diproduksi dalam kemasan botol plastik (PET) dan
menggunakan packaging. Terdiri dari 4 varian rasa (strawberry, orange, lemon,
kola) dengan ukuran 535 ml dan 1.5 L.
3. Apa yang dimaksud dengan service marketing dan Jelaskan
bagaimana implementasinya daripada service marketing ?
Jawaban :
Zeithaml and Bitner
(2003) dalam Endang menyatakan bahwa pemasaran jasa adalah
mengenai janji-janji, janji yang dibuat kepada pelanggan dan harus dijaga. Kerangka
kerja strategik diketahui sebagai service triangle yang memperkuat
pentingnya orang dalam perusahaan menjaga janji mereka dan sukses dalam
membangun customer relationship
Segitiga menggambarkan tiga kelompok
yang saling berhubungan yang bekerja bersama untuk mengembangkan, mempromosikan
dan menyampaikan jasa. Ketiga pemain utama ini diberi nama pada
poin segitiga: perusahaan (SBU atau departemen atau manajemen),pelanggan dan provider (pemberi jasa). Provider dapat pegawai perusahaan,subkontraktor,
atau pihak luar yang menyampaikan jasa perusahaan. Antara ketiga poin
segitiga ini, tiga tipe pemasaran harus dijalankan agar jasa dapat disampaikan dengan
sukses: pemasaran eksternal (external marketing), pemasaran interaktif (interactive marketing),
dan pemasaran internal (internal marketing).
Implementasi
Marketing :
- · Informasi manajemen memainkan peran penting dalam pemasaran jasa.
- · Informasi tidak hanya dikumpulkan selama riset pasar awal tetapi juga selama layanan (marketing) seluruh proses.
- · Informasi dapat menyebar tidak hanya selama tahap komunikasi awal tetapi juga (dan terutama) selama proses produksi layanan.
·
Penting
untuk memastikan arus informasi yang efektif dalam perusahaan.
Marketing merupakan tools bagi marketer yang berupa program pemasaran yang
mempertajam segmentasi, targeting dan positioning agar sukses. Ada perbedaan mendasar antara Marketing produk jasa dan Marketin produk
barang. Marketing produk
barang mencakup 4P: Product (produk), Price (harga), Place (tempat) and Promotion (promosi). Sedang untuk jasa, keempat
tahap tersebut masih kurang ditambah 3 lagi: People (People), Process (Proses) and Customer Service.
Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa dimana produksi dan konsumsi tidak
dapat dipisahkan dan mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara
langsung. Karena elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, bila salah
satu tidak tepat akan mempengaruhi keseluruhan.
4. analisalah bagaimana
aktivitas seorang PR dalam kegiatan CRM?
Jawaban
Berikut adalah aktivitas seorang PR dalam kegiatan CRM :
1. Publications (publikasi publisitas)
Setiap
fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan publikasi
atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang kegiatan perusahaan/organisasi
yang pantas untuk diketahui oleh publik.Setelah itu, public relations
juga menghasilkan publisitas untuk memperoleh tanggapan
positif secara lebih luas dari masyarakat.
2.
Events (penyusunan program acara)
Public
relation juga merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka
waktu, tempat dan obyek tertentu yang secara khusus untuk
mempengaruhi opini publik, seperti event menyambut perayaan pesta emas HUT RI
ke-50. Semua kegiatan promosi atau publikasi dikaitkan dengan event tersebut.
Biasanya, event tersebut ada beberapa jenis. Diantaranya sebagai berikut:
a)
Calender event yang rutin (reguler event )
dilaksanakan pada bulan tertentu sepanjang tahun seperti menyambut hari raya
Idul Fitri, hariNatal, Tahun Baru, hari ulang tahun dan sebagainya.
b)
Special events, yaitu event yang sifatnya khusus
dan dilaksanakan pada momen tertentu diluar acara rutin dari program kerja
public relations, seperti peluncuran produk baru (product launching),
pembangunan kantor atau pabrik baru, jalan baru, gedung baru dan sebagainya.
c)
Moment events, yaitu events atau acara yang
bersifat momental atau lebih khusus lagi misalnya, seperti menyambut pesta
perak, pesta emas, pesta berlian dan hingga menghadapi millennium.
3.
News (menciptakan berita)
Upaya untuk menciptakan
berita melalui press release, news letter,bulletin dan lain-lain
yang biasanya mengacu teknis penulisan 5W+1H(Who, What, Where, When,Why
dan How. Sistematika penulisannya adalah“piramida terbalik”. Yang paling
penting diletakkan di tengah batang berita. Untuk itulah
seorang public relations harus mempunyai kemampuan untuk menulis
karena sebagian besar tugasnya untuk tulis menulis (public relations writing),
khusunya dalam menciptakan publisitas.
4.
Community Involvement (Kepedulian pada komunitas)
Tugas
sehari-hari seorang public relations officer
(PRO) adalah
mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu,
serta menjaga hubungan baik (community relations and humanity relations)
dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
5.
Inform or Image(Memberitahukan atau meraih citra)
Ada dua
fungsi utama dari public relations, yaitu memberitahukan sesuatu kepada
publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan akan memperoleh tanggapan
berupa citra positif. Proses dari “nothing” menjadi “something” dari yang tidak
tahu menjadi tahu, setelah tahu menjadi suka dan kemudian diharapkan timbul
sesuatu (something) yaitu berupa citra.
6.
Lobbying and negotiation(Pendekatan
dan bernegosiasi)
Keterampilan
untuk melobi secara personal dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi
seorang public relations officers, agar semua rencana, ide atau
gagasan kegiatan suatu lembaga memperoleh dukungandari individu dan lembaga
yang berpengaruh, sehingga timbul situasisaling menguntungkan (win-win solution).
7.
Social Responsibility(Tanggung jawab sosial)
Aspek
tanggung jawab dalam dunia public relations sangat penting. Publicrelations
tidak hanya memikirkan keuntungan materi bagi lembaga atau
organisasi serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada
masyarakat. Hal ini penting, supaya ia memperoleh simpati atau empati dari
khayalaknya. Inilah yang di dalam teori publoic relations disebutsebagai social
marketing.
5. Mengapa Metode meningkatkan Kualitas layanan.Service Level
Agreement dan Program Pemulihan layanan menjadi fokus dalam kegiatan
Nilai pelanggan?
Jawaban :
Kotler
dan Keller (2009: 14) menyatakan bahwa nilai pelanggan merupakan kombinasi
kualitas, pelayanan, harga dari suatu penawaran produk .
Armand Feigenbaum
(1956) mendefinisikan kualitas sebagai kegiatan untuk memenuhi harapan
pelanggan, sedangkan Kaoru Ishikawa (1986) ahli manajemen mutu dari Jepang
mendefinisikan kualitas adalah kepuasan pelanggan. Kalau dilihat dari defenisi
para ahli tersebut, jelas sudah bahwa kalau kita kita ingin memberikan jasa dan
pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan maka kita harus memuaskan
pelanggan. Demikian sebaliknya dengan memuaskan pelanggan sebenarnya kita sudah
memberikan kualitas dalam jasa dan pelayanan kita.
Perjanjian Tingkat Layanan / Service Level Agreement
adalah bagian dari perjanjian layanan secara keseluruhan antara 2 dua entitas
untuk peningkatan kinerja atau waktu pengiriman harus di perbaiki selama masa
kontrak. Dua entitas tersebut biasanya dikenal sebagai penyedia layanan dan
klien, dan dapat melibatkan perjanjian secara hukum karena melibatkan uang,
atau kontrak lebih informal antara unit-unit bisnis internal.
Sedangkan untuk pengertian pemulihan layanan itu
sendiri adalah tindakan yang diambil oleh sebuah organisasi dalam menanggapi
kegagalan layanan (Gro ¨ nroos, 1988). Dalam upaya ini,tidak hanya menyangkut
pada penanganan terhadap pengaduan konsumen saja, namun juga menyangkut pada
situasi-situasi di mana kegagalan terjadi tanpa adanya keluhan yang dibuat oleh
konsumen (Smith et al., 1999).
Bedasarkan
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Metode
meningkatkan Kualitas layanan.Service Level Agreement dan Program Pemulihan
layanan adalah kegiatan yang saling berintegrasi sehingga menjadi fokus didalam
kegiatan nilai pelanggan.
6. Deskripsikan bagamana
mengelola siklus hidup pelanggan:
a. Pada busines to
business
b. Busines to Costumer
c, Customer to Customer
Jawaban :
Siklus
hidup pelanggan merupaka sebuah proses CRM yang terbentuk oleh tiga kegiatan
yaitu pemerolehan pelanggan, perawatan pelanggan, dan proses pengembangan. Tugas
pertama dalam mengelola siklus hidup pelanggan adalah pemerolehan pelanggan
karena kegiatan ini sangat penting dalam peluncuran produk baru dan permulaan
bisnis. Keputusan pertama yang perlu dibuat untuk rencana pemerolehan pelanggan
ialah identifikasi prospek, maksud prospek didalam CRM adalah pencarian peluang
yang dapat berubah menjadi pelanggan yang signifikan secara strategis.
a.
Busines to business
Didalam
B2B untuk memperoleh pelanggan baru maka diperlukan petunjuk individu-individu
atau perusahaan-perusahaan yang layak untuk didekati yang selanjutnya perlu melewati
proses kualifikasi dengan sejumlah pertanyaan yang memenuhi kriteria yang
dibutuhkan perusahaan. Setelah melaui proses kualifikasi maka para praktisi CRM
perlu memutuskan saluran terbaik untuk mengawali hubungan, prospek B2B bisa
dihasilkan melalui, referral, jaringan interpersonal, kegiatan promosi seperti
pameran, pameran dagang dan konferensi, periklanan publisitas dan hubungan
public, canvassing, telemarketing, dan e-mail. Contoh perusahaan B2B adalah
perusahaan penerbangan seperti Garuda yang melakukan kerja sama dengan
agen-agen tiket perjalanan.
b.
Busines to Customer
Didalam
B2C memperoleh pelanggan diperlukan pengiklan, promosi penjualan, dan
merchandising. Pengiklanan merupakan metode utama untuk menghasilkan pelanggan
baru dalam B2C. Pengiklan adalah penciptaan pesan yang disampaikan pada targer
pemirsa lewat pembelian waktu atau ruang pada media milik pihak lain. Periklanan
memiliki dua tujuan komunikasi yaitu kognitif dan afektif, kognitif berhubungan
dengan apa yang diketahui pemirsa dan afektif berhubungan dengan apa yang
dirasakan pemirsa. Promosi penjualan adalah setiap insentif yang memicu
perilaku secara sementara yang ditunjukan pada pelanggan prospek, anggota
saluran penjualan atau pramuniaga. Terdapat berbagai bentuk promosi penjualan
diantaranya sampling (penyediaan sampel gratis dari suatu produk), Uji coba
gratis, diskon, kupon, potongan harga atau cashback, bonus pack, banded pack,
free premium, lotre (permainan kesempatan), kompetisi. Merchandising adalah
setiap stimulus atau pola stimulus yang memicu perilaku selain dari penjualan
pribadi yang terjadi di tempat dagang atau di titik-titik penjualan. Selain
kegiatan diatas perusahaan B2C juga menggunakan skema referral, promosi seperti
pameran konsumen, publisitas, telemarketing, e-mail, dan canvassing untuk
menghasilkan pelanggan baru. Contoh perusahaan B2C seperti toko-toko elektronik
yang menjual langsung kepada customer.
c.
Customer to customer
Di
dalam C2C memperoleh pelanggan adalah dengan berusaha meyakinkan pelanggan
pertama akan kelebihan dan keutamaan produk kita. Setelah pelanggan pertama
mampu kita yakinkan, maka harapan selanjutnya mereka mau dan mampu mempersuasi
calon pelanggan yang lain. Pelanggan yang belum pernah mencoba produk kita dan
belum mengetahuinya. Melalui C2C diharapkan perusahaan dapat mendapatkan
manfaatnya, antara lain adalah:
Ø Biaya
menarik pelanggan lebih rendah ini mencakup biaya pemasaran, surat-menyurat,
kontak pelanggan, follow-up, fulfillment, dan pelayanan.
Ø Umumnya
pelanggan yang ada lebih responsive CRM akan mengurangi biaya kampanye dan
meningkatkan return on investment (ROI) dalam pemasaran dan komunikasi
pelanggan.
Ø Profitabilitas
pelanggan lebih tinggi. Share lebih benar follow-up penjualan yang lebih baik.
Memberikan masukan kepada pelanggan lain tentang layanan dan kepuasan, dapat
dilakukan cross-sell atau up-sell dari pembelian saat ini.
Contoh perusahaan C2C seperti
bukalapak.com yang sebagai pelantara antara penjual dan pembeli.
No comments:
Post a Comment