1. Mengapa
kita harus hati-hati dalam menggunakan istilah “menyenangkan”?
Jawaban
: Istilah menyenangkan itu sendiri tidak selamanya bisa terlaksana, namun
mungkin istilah menyenangkan bisa dilakukan pada citra karena apa yang
dinamakan citra hanya ada dalam benak manusia. Sedangkan dalam kehidupan nyata
jelas bahwa tidak semua hal terasa menyenangkan.
2. Darimanakah
“Identitas perusahaan” itu bermula?
Jawaban
: Identitas perusahaan bermula dari lambang & warna yang digunakan sebagai
logo perusahaan sebagai contoh enam puluh tahun yang lalu kota London dipenuhi
oleh bis-bis kota aneka warna, masing – masing warna melambangkan perusahaan
yang mengelolanya. Setelah semuanya diambil alih oleh The London Transport,
warna semua bis sama, yakni merah. Sejak saat itu warna merah langsung saja mengingatkan
orang kepada Kota London.
3. Apakah
yang dimaksud dengan lambang?
Jawaban
: Lambang merupakan wujud dari identitas suatu organisasi untuk memperlihatkan
siapa mereka, lambang bisa berbentuk hewan, benda atau gamabar-gamabar abstrak
lainnya dan juga terdiri dari warna-warna yang menjadi ciri khas organisasi
tersebut.
4. Siapakah
Sir Stephen Tallent itu, dan apa jasa beliau bagi perkembangan humas di
inggris?
Jawaban
: Sir Stephen Tallent adalah presiden pertama Institute of Public Relations
(IPR) pada tahun 1948. Jasanya adalah menyediakan dan membelanjakan satu juta
poundsterling untuk menjadikan buah-buahan serta berbagai macam produk Inggris
lainnya lebih dikenal oleh rakyatnya sendiri. Usaha kehumasan besar-besaran
tersebut dilakukan melalui serangkaian film, poster-poster dan pameran. Nama
dari Sir Stephen Tallent diabadikan menjadi suatu tanda penghargaan tahunan
(Sir Stephen Tallents Medal).
5. Siapakah
Ivy Ledbetter Lee, dan apa pernyataannya yang terkenal mengenai kandungan atau
isi siaran beritanya?
Jawaban : Ivi Ledbetter Lee adalah seorang jurnalis yang membentuk biro konsultasi kehumasan pertama di Amerika. Ivy pernah menangani fungsi-fungsi kehumasan di satu perusahaan yang bergerak dibidang industry batu bara, Ia juga pernah memiliki pekerjaan yang serupa di sebuah perusahaan kereta api, yakni Pennsylvania Railroad, dan pada tahun 1914 menjadi salah seorang penasihat utama dari sang raja minyak Amerika, John D. Rockfeller. Ia juga merintis perumusan prinsip-prinsip dasar untuk menciptakan hubungan yang baik dengan lembaga pers. Di dalam kumpulan prinsip pokok itu termuat pernyataan yang sangat termansyur yang ia lontarkan pada tahun 1906. Pada saat itu ia berjanji akan “menyediakan berbagai macam informasi yang cepat dan akurat, khususnya mengenai segala sesuatu yang bernilai tinggi dan menyangkut kepentingan-kepentingan umum sehingga memang perlu diketahui oleh segenap lapisan masyarakat”. Apa yang dikemukakan oleh Ivy tersebut kemudian menjadi salah satu fungsi utama dari kegiatan-kegiatan kehumasan.
6.Apa
dampak yang ditimbulkan oleh jaringan-jaringan berita international seperti
halnya CNN yang mampu menyajikan berbagai macam berita secara langsung dan
seketika?
Jawaban
: Dampak yang ditimbulkan dengan adanya saluran televisi seperti CNN yang mampu
menyiarkan berita begitu cepat mau tidak mau memaksa para petugas humas disuatu
perusahaan atau lembaga pemerintahan yang kebetulan menjadi bahan peliputan
untuk bertindak secepat dan seakurat mungkin untuk menangkal setiap kemungkinan
akan terjadinya kekeliruan dan mempertahankan citra lembaganya.
7. Apa yang
dimaksud dengan citra bayangan?
Jawaban
: Citra bayangan (mirror image) adalah citra yang dianut oleh orang dalam
mengenai pandangan luar terhadap organisasinya. Citra ini seringkali tidaklah
tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya
informasi, pengetahuan atau pun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam
organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak-pihak luar. Citra ini
cenderung positif, bahkan terlalu positif, karena kita biasa membayangkan hal
yang serba hebat mengenai diri sendiri sehingga kita pun percaya bahwa
orang-orang lain juga memiliki pandangan yang tidak kalah hebatnya atas diri
kita. Tentu saja anggapan itu tidak pada tempatnya. Akan tetapi hal ini
merupakan suatu kecenderungan yang wajar, karena hampir semua orang memang
menyukai fantasi. Melalui penelitian yang mendalam akan segera terungkap bahwa
citra bayangan itu hampir selalu tidak tepat, atau tidak sesuai dengan
kenyataan yang sesungguhnya.
8. Apa
syarat yang harus dipenuhi oleh seorang praktisi PR yang baik?
Jawaban
: Berikut ini adalah enam kriteria menurut Frank Jefkins yang merangkum keahlian seorang praktisi PR
yang baik, terlepas dari latar belakang pribadinya.
a. Mampu
menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan baik. Itu berarti
ia harus mampu dan mau berusaha memahami, serta terkadang, berusaha untuk bersikap
setoleran mungkin kepada setiap orang yang dihadapinya tanpa harus menjadi
seorang penakut atau penjilat.
b. Mampu
berkomunikasi dengan baik. Artinya, ia mampu menjelaskan segala sesuatu dengan
jernih, jelas dan lugas, baik itu secara lisan maupun tertulis, atau bahkan
secara visual (misalnya melalui gambar atau foto-foto).
c. Pandai
mengorganisir segala sesuatu. Hal ini menuntut suatu kemampuan perencanaan yang
prima.
d. Memiliki
integritas personal, baik dalam profesi maupun dalam kehidupan pribadinya.
e. Punya
imajinasi. Artinya, daya kreatifnya cukup baik sehingga ia mampu membuat jurnal
internal, menulis naskah untuk film atau video, menyusun rencana kampanye PR
yang rinci dan jelas, serta mampu mencari dan menemukan cara-cara yang semula
tak terbayangkan guna memecahkan berbagai masalah.
f. Serba
tahu, seorang praktisi PR dituntut untuk memiliki akses informasi yang
seluas-luasnya. Dalam hai ini, mau tidak mau ia memang dituntut untuk menjadi
seorang dewa.
9. Mengapa
suatu perusahaan akan menunjuk sebuah biro iklan dari luar begitu mereka mulai
membelanjakan sejumlah besar dana untuk keperluan periklanan, sedangkan jika ia
mulai merasa perlu mengalokasikan sejumlah besar dana untuk humas ia justru
akan membentuk sendiri unit atau departemen humas internalnya?
Jawaban
: Pada umumnya, dalam bidang periklanan, perusahaan lebih suka merekrut
spesialis dari luar untuk bekerja dalam periode tertentu, ketimbang
memperkerjakan mereka secara permanen (mengangkat mereka sebagai pegawai tetap
perusahaan). Untuk penulisan iklan-iklan di berbagai media, seperti surat
kabar, televisi, atau radio, mereka lebih suka membeli produk yang sudah jadi
dari luar. Kecuali perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dalam bisnis pasar
swalayan dan biro-biro perjalanan atau wisata. Kebanyakan perusahaan merasa
enggan memperkerjakan para spesialis periklanan yang bergaji mahal tersebut
secara terus-menerus. Akan tetapi bila suatu perusahaan mulai terlibat dalam
kegiatan kehumasan yang sangat aktif, maka ia akan membangun atau memperbesar
departemen humas internalnya (ada di dalam lingkungan perusahaan itu sendiri). Hanya
dalam kondisi-kondisi tertentu saja maka perusahaan-perusahaan itu bersedia
membeli atau meminta konsultasi di bidang kehumasan dari biro-biro PR yang
bersifat eksternal (di luar lingkungan perusahaan itu sendiri).
No comments:
Post a Comment